Selasa, 02 Agustus 2011

3 Jenis Sepatu Yang Wajib Pria Miliki


Banyak dari pria yang saya temui tidak peduli dengan sepatu yang mereka kenakan. Sepatu mereka kotor, kusut ataupun rusak sering saya temui ketika sedang bertemu dengan mereka. Hal tersebut terjadi belum tentu karena mereka malas untuk merawatnya, tetapi bisa saja karena sepatu yang mereka miliki tidak banyak. Sangatlah penting memiliki banyak stok sepatu. Karena jika sepatu yang sama dipakai terus menerus di berbagai acara ataupun tempat, sepatu tersebut akan cepat rusak dan tidak terawat.

Berikut adalah jenis sepatu yang setidaknya harus anda miliki:




 1. Dress Shoe
  Sepatu jenis ini biasanya digunakan untuk acara-acara formal, ataupun untuk keseharian anda di kantor. Dress Shoe biasanya berwarna hitam, namun belakangan ini banyak juga muncul Dress Shoe yang berwarna coklat ataupun putih.
2. Casual Shoes
Digunakan untuk acara-acara santai dan semi formal. Anda tidak mungkin selalu berada dalam kegiatan yang formal bukan? Weekend pun anda harus memiliki kegiatan di luar yang menyenangkan. Pergi hangout bersama teman ataupun rekreasi bersama keluarga.
3.Athletic/Sport Shoes
Jarang saya lihat pria yang tidak suka dengan olahraga. Olahraga dapat menjadi  gaya hidup bagi beberapa pria. Gaya hidup yang sehat dan trendi sudah semestinya anda lakukan.  Body workout, dan jenis olahraga yang lain tentunya memiliki sepatu khusus. Jika anda menggemari suatu olahraga tertentu, milikilah beberapa pasang sepatu untuk olahraga tersebut. Namun kenyataannya  saya sering melihat para pria yang menggunakan sepatu sneakers atau casual lainnya untuk olahraga.


  

Selengkapnya...

Panduan Sederhana Dalam Memilih Sepatu Formal

Seperti yang sudah di jelaskan pada artikel terdahulu oleh Rush, sepatu formal/dress shoes adalah sepatu yang wajib di miliki. Setiap pria wajib memiliki beberapa pasang dress shoes untuk ke kantor ataupun acara-acara penting lain. Entah itu untuk acara bisnis ataupun kencan istimewa Anda, tidak ada yang dapat membuat Anda terlihat lebih sukses ataupun seksi selain dress shoes yang berkualitas.

Apa yang Anda kenakan pada kaki Anda dapat memperbaiki atau merusak penampilan Anda. Tidak peduli apakah Anda mengenakan jas terbaik atau termahal di dunia, jika sepatu Anda berkualitas buruk, maka rusaklah penilaian orang terhadap Anda.

Dress shoes yang berkualitas mungkin terlihat mahal. Padahal justru lebih murah dan efisien jika kita mempertimbangkan lama pemakaiannya yang awet selama bertahun-tahun dan juga rasa percaya diri yang kita dapatkan saat mengenakannya.

“With shoes it’s all about quality, quality, quality.” Ya, tidak ada kompromi dalam hal kualitas sepatu. Lebih baik memiliki 2 atau 3 pasang sepatu berkualitas, daripada memiliki 10 pasang sepatu yang biasa-biasa saja.

Bagaimana mengetahui kualitas dari sepatu?
Sepatu yang berkualitas dapat kita ketahui dari konstruksinya, dan ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui mengenai hal ini:

Sepatu yang berkualitas harus terbuat dari kulit asli. Begitu juga bagian sole / tapak sepatu juga terbuat dari kulit yang baik. Umumnya sepatu yang berkualitas dapat di refurbsihed atau di perbaharui hingga beberapa kali.
Bagian sole harus di jahit pada bagian bawah sepatu, bukan di lem
Bagian dalam sepatu juga terbuat dari kulit berkualitas tinggi, misalnya calfskin atau kulit anak sapi, bukan terbuat dari lapisan karet atau lainnya.
Jahitan sepatu harus rapi dan hampir tak terlihat

Berikut adalah gambar dari konstruksi dasar sepatu formal/dress shoe yang saya dapatkan dari Details.com :
 

1. Tali sepatu / laces
Sepatu formal ada 3 jenis yaitu oxford, loafers dan boots. Untuk jenis yang menggunakan tali seperti pada gambar di atas di namakan Oxford. Ada sebuah fakta bahwa sepatu formal dengan tali terlihat lebih baik dengan setelan jas daripada jenis slip-on / loafers.

2. Warna
Pemilihan warna sepatu harus di sesuaikan dengan pakaian / jas yang di kenakan dan juga acara yang akan di hadiri. Warna hitam cocok untuk acara seperti presentasi bisnis, meeting dengan klien atau acara resmi lainnya. Sepatu warna coklat dapat di padankan dengan setelan jas berwarna biru navy atau charcoal / abu-abu.

3. Bahan Sepatu
Ada beberapa jenis bahan sepatu yang dapat Anda pilih, tetapi bahan glossy leather adalah pilihan yang aman. Anda juga dapat mencoba sepatu berbahan suede ataupun bahan eksotis seperti kulit buaya dan lainnya.

4. The Toe/Ujung Sepatu
Ujung sepatu/toe berbentuk elips atau runcing terlihat lebih berkelas di banding dengan yang berbentuk persegi. Tetapi banyak juga ujung sepatu persegi yang terlihat elegan. Untuk sepatu yang berbentuk elips modelnya klasik dan tidak pernah ketinggalan jaman.

5. The Welt
Welt adalah celah antara bagian atas sepatu dan bagian sole (6). Sepatu yang berkualitas memiliki jarak welt yang cukup dekat, namun masih dapat terlihat.

6. Sole
Sole adalah bagian bawah sepatu yang seharusnya di jahit, bukan di lem. Selain itu, sole sepatu yang berkualitas terbuat dari kulit juga dan cukup tebal ukurannya sekitar seperempat inci.

7. Broguing
Broguing adalah semacam hiasan pada bagian ujung sepatu, yang biasanya berupa jahitan dekoratif dan berlubang yang fungsinya sebagai aliran keluar masuk udara. Sebuah sepatu bisa saja memiliki broguing atau tidak. Tetapi yang perlu di ingat, sepatu yang tidak memiliki broguing terlihat lebih formal.
Sumber :http://fashionpria.com/tips/panduan-sederhana-dalam-memilih-sepatu-formal/

Selengkapnya...

Wanginya laba kerajinan anyaman berbahan daun pandan

Tak hanya menjadi penambah aroma pada makanan, daun pandan juga bisa jadi bahan baku kerajinan. Setelah dianyam, daun pandan bisa dibentuk aneka jenis kerajinan, seperti tikar, tas, dan keranjang. Kerajinan daun pandan ini juga berprospek cerah. Selain harga bahan baku murah dan mudah didapat, pasarnya sudah meluas hingga ke luar negeri.

Daun pandan sudah lama dikenal sebagai penumbuh aroma pada produk makanan, produk kecantikan, hingga produk kesehatan. Namun, saat ini, daun pandan juga bisa digunakan sebagai bahan baku pembuatan tikar, tas, dan berbagai suvenir lainnya. Tentu saja, nilai ekonomis kerajinan pandan ini juga tinggi.

Ketersediaan bahan baku untuk usaha ini pun tak susah. Lihat saja, daun pandan gampang dibudidayakan sehingga sangat mudah diperoleh di Indonesia.

Tak percaya? Inilah pengalaman Rianni Herlina, pemilik CV Karya Bunda, salah satu perajin daun pandan. Sejak lima tahun lalu, wanita asal Deli Serdang, Sumatera Utara ini aktif membuat dan menjual aneka kerajinan tangan berupa tikar, tas, keranjang, dompet, sandal, kotak pensil dan kotak tisu dari anyaman pandan.

Dengan mengusung merek Karya Bunda, produk-produk anyaman pandan ini berhasil menembus pasar ekspor. Setiap bulan, Rianni mampu mengumpulkan omzet hingga Rp 40 juta.

Bagi wanita berusia 39 tahun ini, keahlian menganyam diperolehnya secara turun-temurun dari keluarga maupun lingkungan tempat tinggalnya. Dari dulu, keluarga Rianni sudah terampil menganyam rotan. Selain itu, sebagian besar perempuan di kampungnya punya pekerjaan sampingan sebagai penganyam.

Meski bukan pelopor kerajinan anyaman pandan, Rianni rajin menggerakkan perempuan di daerahnya untuk memanfaatkan daun pandan. "Saya melihat potensi pasar dengan banyaknya daun pandan di daerah kami," ujarnya.

Membiakkan pandan memang mudah. Pandan bisa tumbuh di dataran rendah hingga dataran tinggi. Namun, tanaman pandan yang tumbuh di pinggir pantai memiliki karakteristik daun lebih tebal untuk mengurangi penguapan. Nah, daun pandan yang tebal inilah yang baik dijadikan bahan baku anyaman.

Saat ini, produk anyaman daun pandan yang menjadi andalan Rianni adalah tikar. Rianni menawarkan tiga jenis ukuran tikar, yakni tikar berukuran 1,5 meter x 2 meter dengan harga Rp 125.000. Kemudian tikar berukuran 2 meter x 2 meter yang dibanderol dengan harga Rp 150.000 dan tikar dengan ukuran 3 meter x 3,5 meter senilai Rp 350.000.

Tikar pandan ini pun sudah dikirim ke Malaysia dan Singapura. Dalam sebulan, Rianni mampu mengekspor 250 gulung tikar.

Tak hanya di dua negara itu. Mulai akhir 2011 ini, Rianni berencana memasok tikarnya secara rutin ke Arab Saudi. Sementara, untuk pasar dalam negeri, biasanya Rianni melempar produknya ke Jakarta, Bandung, dan Semarang.

Karena ia mengambil napas khas Melayu dalam kerajinan anyaman pandan ini, Rianni pun hanya menggunakan motif-motif Melayu. Bentuk motif Melayu ini antara lain, tiga dara, semut beriring, itik pulang petang dan sapu tangan.

Bagi Rianni, usaha ini mendatangkan banyak keuntungan. Selain bisa menjadi mata pencaharian para tetangganya, mereka juga bisa melestarikan kebudayaan Melayu.

Sejatinya, anyaman daun pandan tak hanya dari Deli Serdang saja. Kerajinan anyaman berbahan baku daun pandan terlihat pula di Bogor. Dengan mendirikan CV Pandan Lestari, Nurul Lestari pun terjun dalam usaha kerajinan anyaman pandan. Hanya saja, ia fokus pada dua produk, yakni tas perempuan dan keranjang.

Meski baru mulai berusaha sejak tiga tahun silam, Nurul sudah mampu menangguk omzet hingga Rp 20 juta per bulan. "Dari perolehan omzet itu, saya mendapatkan keuntungan bersih sekitar Rp 12 juta," tegasnya.

Ia bisa memperoleh margin keuntungan yang besar karena bahan baku daun pandan sangat murah. Nurul mendapatkan daun pandan dengan harga Rp 3.000 per kilogram.

Harga jual produk CV Pandan Lestari ini berkisar antara Rp 25.000 hingga Rp 200.000. "Yang paling diminati adalah tas perempuan," tambah Nurul.

Tas perempuan dari daun pandang ini, lanjut Nurul, banyak diminati oleh perempuan di kota-kota besar. Terutama, mereka yang memiliki kepedulian terhadap bahan baku ramah lingkungan. Nurul pun memberi jaminan, produknya awet. Bisa bertahan lebih dari tiga tahun lamanya.

Nah, untuk mendapatkan bahan pembuatan tas dan keranjang yang awet itu, sebelum dianyam, daun pandan harus diproses melalui beberapa tahapan. Setelah pandan dipanen kemudian dibersihkan dan dibuang duri-durinya. Kemudian, daun pandan dipotong sesuai ukuran anyaman, yakni mulai 1 sentimeter (cm) hingga 3 cm.

Potongan-potongan tersebut lantas direbus hingga 30 menit. Proses perebusan ini bertujuan untuk menghilangkan getah daunnya. Kemudian, daun pandan dikeringkan di tempat sejuk dan terhindar dari sinar matahari. "Jika tertimpa sinar, daun itu bisa menggulung," jelas Rianni.

Setelah didiamkan sekitar enam jam, baru daun itu dilemaskan dan direndam dalam air biasa selama empat jam. Baru kemudian dijemur di terik matahari hingga berwarna keputihan. Setelah itu, daun pandan itu siap diwarnai. Setelah proses pewarnaan yang berlanjut pengeringan selesai, daun pandan siap dianyam.

Bagi Rianni dan Nurul, bisnis pembuatan aneka kerajinan anyaman pandan memiliki prospek baik. Namun, perajin harus kreatif dalam pemasaran. Selain mengandalkan langganan dan pemesanan via dunia maya, mereka juga aktif mempromosikan lewat ajang pameran kerajinan.

Sumber : http://peluangusaha.kontan.co.id/v2/read/1312263650/74390/Wanginya-laba-kerajinan-anyaman-berbahan-daun-pandan
Selengkapnya...

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

LANGGANAN ARTIKEL

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Club Cooee

Ramalan Jodoh

Convert

KONVERT CURRENCY
Amount:
From:
To:
Currency conversion powered by coinmill.com.

adsbanner

Join 4Shared Now!