Usaha Pecel Lele Lela yang berdiri sejak 2006 ini mulai di-franchise-kan pada 2009. Dengan 32 outlet franchise yang ada, usaha ini menghasilkan omzet sebesar Rp10 juta per hari. Dengan kata lain omzet per bulan dari usaha pecel lele ini mencapai kurang lebih Rp3 miliar.
Awalnya, Rangga Umara, pemilik restoran Pecel Lele Lela memilih lele sebagai bahan baku utamanya dalam merintis usaha di dunia perkulineran. Pria berkacamata ini menuturkan alasan dia memilih lele untuk menjadi makanan utama dalam restorannya karena lele itu ada di mana-mana.
Sejauh mata memandang di kaki lima, warung pecel lele dari dulu hingga sekarang masih tetap ada. Walaupun terkena krisis sekalipun lele tetap eksis hingga sekarang. Dengan melihat peluang market yang luas bapak dua anak ini memutuskan mantap untuk memilih lele dalam merintis awal usahanya.
"Kenapa lele? Karena lele sudah banyak ya, di mana-mana ada. Ini menandakan bahwa market-nya luas. Dan saya pelajari untuk pengusaha pemula itu cocoknya memulai bisnis yang sudah banyak karena apa, biaya untuk buka pasarnya bisa ditekan. Makanya saya pilih lele. Kan lele ada di seluruh Indonesia," ungkap Rangga kala ditemui dalam acara International franchise License & Bussines Consept Expo conference (IFRA) di Jakarta Convention Center (JCC) beberapa waktu lalu.
Dengan modal awal sebesar Rp3 juta, pria lulusan Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STIKMI) Bandung ini, memulai usaha ini. Hingga akhirnya usaha yang dirintisnya pada 2006 bisa dia franchise-kan pada 2009.
Pecel lele Lela yang mempunyai arti "Lebih Laku" ini sudah memiliki lebih dari 32 outlet franchise di seluruh Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Bali, Makassar, Purwokerto, Semarang, Palembang, Pekanbaru, Batam, Surabaya, dan Palu. Sementara untuk outletnya yang dia bangun sendiri sudah berjumlah delapan outlet.
Dengan menu variatif serta harga yang terjangkau ini, yaitu berkisar antara Rp15 ribu-Rp18 ribu, Anda sudah bisa mencicipi menu variatif di pecel lele Lela ini. Misalnya menu favorit yaitu lele saus padang dan bagi yang tidak menyukai lele, ayam bakar madu bisa juga menjadi pilihan favorit Anda.
Dengan franchise fee sebesar Rp75 juta, Anda sudah bisa berbisnis Pecel Lele Lela ini dan juga turut melestarikan makanan tradisional khas Indonesia.
Dalam merintis usaha ini jatuh bangun dirasakan, sehingga sukses seperti sekarang ini. Keberaniannya untuk keluar dari pekerja kantoran untuk menjadi pengusaha ini bukan hal yang mudah karena dia sudah merasa lelah untuk terus bekerja dengan orang lain, karena dari awal memang Rangga mempunyai niat untuk menjadi pangusaha.
Dengan memasok lele dari daerah Bogor, Parung dan Karawang ini setiap harinya Pecel Lele lela bisa menghabiskan 30 ekor, 50 ekor bahkan 70 ekor atau bahkan bisa sampai 100 ekor lele per hari ini. Rangga pun sedang mempersiapkan agar Pecel lele Lela ini bisa go international.
"Insya Allah, mungkin akhir tahun ini kita ingin membawa Pecel Lele Lela ini bisa go international, dimulai dari Singapura dan Malaysia. Doakan saja ya," paparnya.
Visi dari Pecel Lele Lela yang ingin menjadi brand nasional dan pemimpin pasar usaha pecel lele modern di Indonesia dan membawa makanan tradisional Indonesia pada dunia internasional, Rangga memiliki keyakinan untuk tidak hanya puas hingga sampai pada titik tertentu saja. Namun terus melakukan yang terbaik yang bisa dilakukan.
Sumber : http://economy.okezone.com/read/2011/06/20/22/470263/franchise-pecel-lele-pria-ini-raup-rp3-miliar-bulan
Sejauh mata memandang di kaki lima, warung pecel lele dari dulu hingga sekarang masih tetap ada. Walaupun terkena krisis sekalipun lele tetap eksis hingga sekarang. Dengan melihat peluang market yang luas bapak dua anak ini memutuskan mantap untuk memilih lele dalam merintis awal usahanya.
"Kenapa lele? Karena lele sudah banyak ya, di mana-mana ada. Ini menandakan bahwa market-nya luas. Dan saya pelajari untuk pengusaha pemula itu cocoknya memulai bisnis yang sudah banyak karena apa, biaya untuk buka pasarnya bisa ditekan. Makanya saya pilih lele. Kan lele ada di seluruh Indonesia," ungkap Rangga kala ditemui dalam acara International franchise License & Bussines Consept Expo conference (IFRA) di Jakarta Convention Center (JCC) beberapa waktu lalu.
Dengan modal awal sebesar Rp3 juta, pria lulusan Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STIKMI) Bandung ini, memulai usaha ini. Hingga akhirnya usaha yang dirintisnya pada 2006 bisa dia franchise-kan pada 2009.
Pecel lele Lela yang mempunyai arti "Lebih Laku" ini sudah memiliki lebih dari 32 outlet franchise di seluruh Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Bali, Makassar, Purwokerto, Semarang, Palembang, Pekanbaru, Batam, Surabaya, dan Palu. Sementara untuk outletnya yang dia bangun sendiri sudah berjumlah delapan outlet.
Dengan menu variatif serta harga yang terjangkau ini, yaitu berkisar antara Rp15 ribu-Rp18 ribu, Anda sudah bisa mencicipi menu variatif di pecel lele Lela ini. Misalnya menu favorit yaitu lele saus padang dan bagi yang tidak menyukai lele, ayam bakar madu bisa juga menjadi pilihan favorit Anda.
Dengan franchise fee sebesar Rp75 juta, Anda sudah bisa berbisnis Pecel Lele Lela ini dan juga turut melestarikan makanan tradisional khas Indonesia.
Dalam merintis usaha ini jatuh bangun dirasakan, sehingga sukses seperti sekarang ini. Keberaniannya untuk keluar dari pekerja kantoran untuk menjadi pengusaha ini bukan hal yang mudah karena dia sudah merasa lelah untuk terus bekerja dengan orang lain, karena dari awal memang Rangga mempunyai niat untuk menjadi pangusaha.
Dengan memasok lele dari daerah Bogor, Parung dan Karawang ini setiap harinya Pecel Lele lela bisa menghabiskan 30 ekor, 50 ekor bahkan 70 ekor atau bahkan bisa sampai 100 ekor lele per hari ini. Rangga pun sedang mempersiapkan agar Pecel lele Lela ini bisa go international.
"Insya Allah, mungkin akhir tahun ini kita ingin membawa Pecel Lele Lela ini bisa go international, dimulai dari Singapura dan Malaysia. Doakan saja ya," paparnya.
Visi dari Pecel Lele Lela yang ingin menjadi brand nasional dan pemimpin pasar usaha pecel lele modern di Indonesia dan membawa makanan tradisional Indonesia pada dunia internasional, Rangga memiliki keyakinan untuk tidak hanya puas hingga sampai pada titik tertentu saja. Namun terus melakukan yang terbaik yang bisa dilakukan.
Sumber : http://economy.okezone.com/read/2011/06/20/22/470263/franchise-pecel-lele-pria-ini-raup-rp3-miliar-bulan